AAN ANSHORI VS ABDUL SOMAD TENTANG LGBT

(Sumber Gambar: Tribun Islam)

Tadi pagi saya melihat video recording acara Fakta yang disalurkan melalui chanel Talkshow TV One di youtobe (08/01/2018). Video tersebut menyajikan sudut pandang yang berbeda dari Aan Anshori dan Abdul Somad dalam menilai LGBT dari segi tafsir Quran.

Lebih lengkapnya silahkan lihat di https://m.youtube.com/watch?v=VBhM4zceClw

(Catatan: acara itu membuat saya tiba-tiba teringat perdebatan yang sangat timpang bobot argumentasi antara Felix Siauw vs Abu Janda di ILC yang sempat populer beberapa bulan kemarin)

Setelah melihat beberapa kali lagi penjelasan yang dikemukakan dua tokoh itu, beserta dengan video-video yang bertautan dengan tema LGBT menurut mereka (saya usahakan lihat video yang full bukan yang potongan), saya ingin mengatakan:

LGBT DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI DI INDONESIA

Mengaca dari pendapat yang berbeda tersebut, bagaimana saya bisa menyetujui Anshori mendukung LGBT dalam kapasitasnya sebagai orang yang mengaku mengembangkan pemikiran Gus Dur, serta alumni pesantren Jombang,  sedangkan yang dijiplak hanyalah sikap “asal” kontroversialnya tanpa disokong kapasitas keilmuwan yang memadahi untuk dipertanggungjawabkan sebagaimana cucu pendiri NU itu. Tentu saya tidak bisa hanya memandang Anshori sebatas Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD), tapi juga sebagai Ketua Jas Ijo (Jaringan Alumni Santri Jombang), dan pastinya pula Gus Durian.

Di sisi lain, bagaimana bisa saya tidak menyetujui pernyataan Abdul Somad, orang yang dianggap radikal dan beberapa kali ditolak mengisi pengajian, ketika dalam memberikan jawaban selalu menukil dari kitab-kitab salafus sholih para ulama Mazhab Syafii.

Ringkasnya, saya ingin mengatakan, bukan berarti apa yang diungkapkan seseorang jebolan pesantren Jombang bisa dipastikan statementnya adalah statement yang mewakili pendapat kalangan Suni dan pesantren. Bukan berarti pula jika membawa bendera Gus Dur, setiap pendapatnya adalah wujud dari penyebaran gagasan Gus Dur.

Di sisi lain, Abdul Somad adalah ulama yang berhalaun Suni yang patut didengarkan penjabaran-penjabaran keagamannya, meskipun secara struktural tidak menjadi pengurus NU, Gus Durian maupun jebolan pesantren Jombang.

2 Comments

  1. Apa anda tahu kalo gus dur hadir saat acara miss waria ?? Statemen aan saat itu memang agak sedikit beda dr biasanya. Entah kenapa, tp saya yakin pendapat gus dur dan aan senada.. mgkn anda yg kurang literasi ???

    Suka

Tinggalkan komentar